kutemukan rawa di belakang warna matamu
semacam tinta yang habis kupuja
lalu kering beku menjadi batu arang
masih kupanggil kau kasih
di sini aku bersama deru
kupanggil diriku angin malam.
setiap malam aku tak bisa tidur, kasih
panggil dirimu benalu
debur diari mimpiku tak pernah lepas
dari skandal rindu bisu,
akan kupanggil diriku biksu
bukankah aku pernah memanggilmu ikan pari
kenapa kau tak pernah mengetuk pintu karangku
lalu untuk apa kau memasuki duniaku?
kasih, kenapa kau terdiam?
bukankah kau habis berpuisi di atas panggung
baiklah, akan kupanggil diriku patung
supaya kata-katamu ada yang nyambung
lantas kau boleh pentas dengan karakterku
asal kau tak memaksaku menunggu
sekarang, panggil diriku seribu satu luka
aku akan diam saja
Semarang, Januari 2011
(dimuat di buletin magang
di Amanat)
0 komentar:
Posting Komentar