derap-derap malam melagu dalam sendu
menyingkap malu rundung rasaku
bertabur diri dalam sunyi tak berperi
berbaur anggur yang memabukkan hati
sabda cinta mengucur dari tinta diari
mencipta kata tentang kekuatan bersuluh mimpi
malam kian tenggelam dalam kedalaman rindu
temaram dan bersemayam selalu di relungku
kuakui dia menawan dan kutertawan
tapi kusesali dia tak mendengar lagu jeritan,
“Tuhan, sampaikan kasidah rindu ini yang galau
kepada pengusik malam-malamku selain Engkau!”
Semarang, 13 Juli 2011
(dimuat di Suara Merdeka pada17 Juli 2011)
0 komentar:
Posting Komentar