kulepas jasad kuyuku
kuhempas keramat malamku
sungai melantun riyak firman-Mu
ngarai menimbun batu-batu rindu
hujan embun dalam nadi
hujan kata dalam diari.
Tuhan yang rahman
tak kutemukan kasih sayang melebihi penciptaan
dan kelembutan yang engkau santunkan
Tuhan yang ‘affu
Dosa di dadaku melebihi kesadaranku
Maafkan atas kebutaanku mencari-Mu
Tuhan yang jamil
Hiasi hatiku selaik cantik kuil
Yang selama detik ini masih nihil
Tuhan yang khabir
Jadikanku penyair nan mufasir
Yang selalu berpikir tentang cinta-Mu yang berdesir
Tuhan yang hayyu
Utaskan nafasku dengan asma-Mu
Dalam meretas hidupku
Duhai Tuhanku
Kuburu Kau dalam deru-ratapku
:kutemukan cintaku.
Semarang, Agustus 2011-Januari 2012
(dimuat di Suara Merdeka pada 28 Agustus 2011 dan
telah diedit)
0 komentar:
Posting Komentar