Saya suka dengan kata-kata Boedi Ismanto ”Saya menulis (puisi) bukan untuk menjadi penulis (penyair), tetapi untuk menjadi manusia." Di sisi lain, saya juga menyukai kata-kata Imam al-Ghazali,”Kalau engkau ingin dikenal, sedangkan engkau bukan anak seorang raja, atau ulama besar, maka jadilah seorang penulis.” Silakan menjadi saksi!

Selasa, 05 Maret 2013

Membatin Asma-Mu



kulepas jasad kuyuku
kuhempas keramat malamku

sungai melantun riyak firman-Mu
ngarai menimbun batu-batu rindu

hujan embun dalam nadi
hujan kata dalam diari.

Tuhan yang rahman
tak kutemukan kasih sayang melebihi penciptaan
dan kelembutan yang engkau santunkan

Tuhan yang ‘affu
Dosa di dadaku melebihi kesadaranku
Maafkan atas kebutaanku mencari-Mu

Tuhan yang jamil
Hiasi hatiku selaik cantik kuil
Yang selama detik ini masih nihil

Tuhan yang khabir
Jadikanku penyair nan mufasir
Yang selalu berpikir tentang cinta-Mu yang berdesir

Tuhan yang hayyu
Utaskan nafasku dengan asma-Mu
Dalam meretas hidupku

Duhai Tuhanku
Kuburu Kau dalam deru-ratapku
:kutemukan cintaku.

Semarang, Agustus 2011-Januari 2012
(dimuat di Suara Merdeka pada 28 Agustus 2011 dan telah diedit)

0 komentar: